Cerita HOT!!! Mantapnya Kocokan Mbak Titin

Pak Kadus Jamal berjalan tanpa sandal, sesekali tangannya mengangkat sarung kotak-kotak yang dipakai. Lelaki 60 tahun itu nampak tergesa menuju perbatasan hutan di kampung, lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.

Cerita HOT!!! Mantapnya Kocokan Mbak Titin

Liputan Cinta Semalam - “Waduh.. maaf sekali pak, saya agak telat menyambut. Tadi ada warga yang anaknya mau kawinan jadi saya urus sana-sini dulu,” Jamal menyalami pak Supri, tuan tanah di kampung itu yang sudah sejak lama tinggal di kota. Pak Supri terkenal dermawan di dusun itu, banyak membantu pembangunan tempat ibadah, sekolah rakyat, dan juga memberi sembako saat paceklik melanda desa.

“Walah ya ndak apa-apa pak kadus, biasa saja. Oh ya ini Andi pak kadus masih ingatkan.. sudah kelas 2 SMA sekarang.. dan ini kawan-kawannya. Nah mereka saya antar ke dusun ini biar tahu kehidupan desa, mumpung mereka masih libur,” kata Supri, lelaki tambun, usianya sekitar 55 tahun.

“Wah.. wah den Andi sudah gede sekarang.. pangling saya den,” Jamal menyalami Andi dan tiga kawan sebayanya, Hilman, Roni, dan Raju.

Pak Supri lalu menjelaskan pada Andi dan kawan-kawannya tentang Jamal, kadus yang sangat rajin dan santun yang patut jadi panutan. Ia juga menjelaskan pada Jamal bahwa Andi, anaknya akan berada di dusun itu selama sepekan bersama tiga temannya itu, harapannya agar mereka tahu tentang kehidupan desa dan menghargai orang desa.

“Saya hanya minta mereka dibolehkan mendirikan perkemahan di sini, tolong pak kadus gembleng mereka untuk mandiri. Soal kebutuhan makan biar mereka upayakan sendiri, ya mencari ikan, mancing di kali, nyari sayuran, sampai masaknya jangan dibantu biar nggak manja. Nanti berasnya saja disediakan,” kata pak Supri.

Andi dan kawan-kawannya mencari tempat datar mendirikan tenda, dan mulai menyiapkan semua peralatan kamping. Pak Supri lalu meninggalkan anaknya itu dan kembali ke kota. Dua buah tenda berukuran 3 kali 3 meter berdiri saat menjelang petang, Kadus Jamal ikut membantu anak-anak kota itu, sampai semua beres.

Jamal lalu mengajak anak-anak itu mampir ke rumahnya di pemukiman dusun. Di sana ia menjelaskan lokasi sungai di dalam hutan yang bisa dipancing ikannya, juga lokasi kebun sayur miliknya di tumpangsari hutan yang boleh mereka petik.

Malam itu Andi dan teman-temannya menginap di rumah Jamal dan berkenalan dengan remaja sebaya mereka di dusun itu. Tapi, Jamal meminta remaja kampung untuk tidak membantu apapun pada anak-anak kota itu selama kamping agar mereka mandiri sesuai pesan pak Supri.

Cerita Dewasa - Pagi-pagi benar Andi dan tiga temannya kembali menuju perbatasan hutan tempat tenda mereka berdiri, mereka membawa beberapa kilogram beras dan perabotan masak-memasak dari rumah kadus Jamal.

“Ya elah.. benar-benar welcome to the jungle nih ndi.. elo sih pake nurut segala sama bokap lo itu. Harusnya kita liburan ke Bali.. eh malah jadi tarzan disini.. huh capek deh,” Hilman mengeluh sejadinya sambil melempar panci yang dibawa. “Iya nih.. mana perut keroncongan lagi nih,” Raju menimpali. Raju bertubuh tambun dan doyan makan.

“Udah deh.. mendingan kita cari cara gimana biar ada lauk untuk makan… mana belanja nggak bisa. Ada uang tapi orang desa nggak mau menjual apa-apa pada kita karena perintah bokap gue. Ayo deh Raj.. cari ranting atau apa kek yang bisa dibakar untuk masak,” kata Andi.

Keadaan terpaksa membuat mereka bergerak juga, daripada lapar. Tungku disiapkan dari susunan batu, dan blar.. api pun menyala menanak nasi di panci. Untung Raju membawa bekal beberapa bungkus mie instant yang bisa menjadi lauknya.

“Tuh kan enak juga ternyata jadi tarzan begini.. ha ha..,” Andi menghibur teman-temannya itu.
“Enak.. tapi gue nggak kenyang nih makan segini,” gerutu Raju. Biasanya dia makan dua piring, dobel porsi, tapi sekarang hanya dapat satu porsi. Setelah sarapan keempat remaja itu menuju sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Tapi sebelum mereka meninggalkan tenda, kadus Jamal datang bersama Titin, anak perempuannya.

“Lho aden pada mau kemana? Sudah pada sarapan belum?,” tanya Jamal. Ia lalu mengenalkan Titin pada 4 remaja itu. Titin  anak pertama Jamal sudah empat tahun ini menjanda ditinggal mati suaminya kecelakaan, belum punya anak.

“Malam kemarin Titin belum sempat ketemu kalian karena dia membantu acara warga yang mau kawinan. Nah sekarang untuk urusan masak dan makan biar Titin yang membantu ya.. ndak apa-apa, bapak nggak akan bilang ke juragan Supri kok..,” Jamal merasa iba juga melihat Andi dan teman-temannya harus berusaha masak sendiri. Lagipula di rumah Titin tidak terlalu banyak pekerjaan, karena kembali numpang di rumah ortunya.

“Waduh.. jadi ngeropotin mbak Titin nih. Tapi oke deh pak, dari pada bobot saya susut seminggu di sini.. ha..ha,” Raju senang karena kebutuhan makan bakal terjamin.
“Iya. Nggak apa-apa dik, mbak biasa masak dan nyuci kok,” kata Titin.

Titin berpenampilan khas wanita desa, pakai kain dan baju berkancing dari kain bahan kebaya. Wajahnya cantik dan sebagai janda yang masih muda tubuhnya juga semakin subur dan semok. Tingginya 165 cm dengan porsi tubuh yang ideal, sedikit montok. Payudaranya membusung menantang, pinggul lebar dan pantatnya padat terbentuk dibalik kain yang dipakainya.

Hilman dan Roni tak lepas memandangi postur tubuh Titin saat itu. Andi juga kadang mencuri pandang ke dada Titin. Hanya Raju yang pikirannya makan terus. Kadus Jamal kemudian pamit pulang . Titin kemudian mengantar Andi dan teman-temannya ke sungai sambil membawa pakaian empat remaja itu yang akan dicuci. 4 remaja itu langsung mencebur ke sungai dengan riang. Usia mereka rata-rata baru 16 tahun, tapi badannya bongsor tidak seperti anak di desa. Tinggi mereka melebihi tinggi Titin .

Cerita Porno - “Eh.. adik-adik ini mandinya dicopot dong bajunya biar sekalian mbak Titin cucikan,” katanya melihat Andi dan kawan-kawannya mencebur tanpa melepas pakaian.
“Wah.. telanjang pakai kolor aja nggak apa-apa kan mbak? Kan sepi disini?,” Hilman menyahut senang sambil melepas baju dan celananya. Tiga lainnya juga melepas pakaiannya.

“Ya ndak apa, wong nggak ada yang lihat di tengah hutan gini. Lagi pula warga desa jarang ke sini karena sungai ini di kawasan hutan, mereka lebih dekat ke sungai di desa,” kata Titin, ia memungiuti baju empat remaja itu di batu dan mulai mencuci di temat berjarak empat meter dari lokasi mandi mereka. 4 remaja itu mandi sambil gembira saling siram, Titin memperhatikannya dengan gembira juga, ia ikut senang melihatnya.

“Mbak Titin… mbak ikutan mandi dong.. biar rame..,” teriak Hilman polos.

Seketika Raju berlari mendekati Titin yang masih jongkok mencuci dan mendorongnya terceur ke sungai. Byurr.. tubuh Titin tenggelam di sungai yang cukup dalam, saat tubuhnya naik kancing baju atasnya terlepas sehingga payudaranya yang tidak tertutup BH sempat terlihat.

“Aduhhh Raju.. kamu nakal ya..,” Titin bersungut-sungut sambil membenahi bajunya.

Raju ikut mencebur dan mulai menyirami Titin dengan air, mereka tertawa dan saling siram. Andi, Hilman dan Roni kemudian bergabung mendekat dan ikut saling siram. Titin protes karena kain dan bajunya basah terendam bersama tubuhnya. Sebab dia tidak membawa baju lain, masak pulang dengan basah kuyup.

“Ya sudah mbak Titin bajunya dibuka aja, terus dijemur,”kata Hilman mejawab protes Titin.
“Iya mbak. Bajunya dijemur aja biar kering, jadi pas selesai mandi bisa dipakai lagi,”tambah Andi. Titin berpikir sejenak. Benar juga usul mereka, lagipula meski telanjang tubuhnya tak mungkin terlihat karena terendam di sungai, kebetulan sungai juga agak keruh karena hujan kemarin.

“Ini tolong dijemurkan dik Andi..,” Titin menyodorkan kain dan bajunya ke Andi agar Andi menjemurnya di bebatuan. “Ya sudah kalian teruskan mandinya.. mbak sambil nyuci ya,” kata Titin.

Sambil berendam badan sebatas bawah leher, Titin melanjutkan mencuci pakaian dengan hanya tangannya di atas batu sisi sungai. Sementara empat remaja itu kembali saling siram, bernyanyi dan berteriak-teriak gembira menikmati dinginnya air sungai dengan jarak menjauh dari Titin karena tak ingin mengganggunya.

Hilman menoleh Titin yang membelakangi mereka, pikirannya tiba-tiba teringat film porno milik ayahnya yang pernah ditontonnya dengan curi-curi. Selama ini ia hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk tubuh wanita bugil yang dilihat secara langsung. Ia mulai membayangkan tubuh telanjang Titin di balik air sungai.

“Hey bro.. gimana ya bentuk susu dan mekinya cewek yang asli? Gue penasaran nih..? gimana kalau kita minta mbak Titin liatin dikiiiit aja,” pikiran Hilman yang mulai nakal disalurkan ke teman-temannya.

Roni setuju, tapi Andi dan Raju masih bertahan melarang, mereka takut Titin melaporkan ke bokap Andi dan kadus ayah Titin. Akhirnya mereka memutuskan membuat strategi. Andi, Raju dan Roni kemudian berenang menjauh, cukup jauh dari posisi Titin yang msih sibuk mencuci, sementara Hilman menjalankan aksinya.

“masih lama nyucinya mbak…,” sapa Hilman dari belakang Titin.
“Eh dik Hilman ngaggetin aja. Ini celana kalian kok kotor banget sih, jadi lama nyikatnya,” Titin sempat terkejut melihat kehadiran Hilman.
“Sini saya bantuin mbak,” Hilman meraih tangan Titin di batu sisi sungai.
“Ah nggak usah dik.. kamu mandi saja sana, nanti saya dimarahi bapak. Kan saya disuruh membantu kalian,” Aish berusaha menahan tangan Hilman yang hendak mengambil sikat dan celana panjang Raju yang dicuci Titin.

Cerita Mesum - Mereka sempat saling rebut, dan hal ini membuat tubuh Hilman menyentuh tubuh Titin yang sama-sama telanjang. Titin merasakan getaran saat siku Hilman menyengol susunya, ia baru sadar kalau keadaannya sedang bugil.

“Uh.. maaf ya mbak.. saya nggak sengaja, kena deh itunya,” Hilman pura-pura malu, tapi tubuhnya tidak menjauh dari Titin. Titin mendadak tersipu malu.
“Eh.. oh.. nggak apa dik.., asal jangan disengaja ya. Ndak baik itu,” kata Titin seolah menTitinati.
“Eng.. mbak.. saya boleh tanya, tapi jangan marah ya?,” kata Hilman.
“Tanya apa sih?,” jawab Titin sambil berbalik membelakangi Hilman dan kembali sibuk menyikat celana yang dicucinya.
“Anu mbak.. apa kira-kira anunya cewek di desa sama dengan cewek kota ya?,” Hilman melanjutkan dengan ragu-ragu.
“Ih dik Hilman ini. Anunya apanya? Susunya maksud adik?,” Titin berbalik lagi menghadap Hilman.

Hilman malu sambil mengangguk.
“Ya sama saja dong dik.. anunya dik Hilman juga sama saja dengan remaja di desa sini kan?,” jawab Titin. Diam-diam Titin merasa lucu juga mendengar pertanyaan itu.
“Eh.. anu mbak.. maksud saya…,”

“Hayo.. dik Hilman pernah ngintip cewek di kota mandi ya?,” kelakar Titin membuat Hilman salah tingkah dan semakin malu. Tapi ia merasakan pancingannya sudah mulai mengena pada Titin.
“Ah.. nggak kok mbak. Saya malah belum pernah lihat cewek telanjang sekalipun, hanya pernah di pelajaran biologi liat gambarnya aja. Makanya penasaran mbak..,” aku Hilman.

Mendengart itu Titin jadi kTitinan pada Hilman. Di desanya rata-rata remaja pria sudah semua pernah melihat payudara wanita secara langsung, meskipun hanya wanita setengah baya yang sedang mandi di sungai. Ia lalu berpikir memperlihatkan susunya kepada Hilman untuk mengobati penasaran anak kota itu. Lagi pula ia kan bukan gadis lagi, dan selama empat remaja itu di dusunnya ia diminta kadus ayahnya membantu mereka mengenali lingkungan dan kehidupan desa.

“Ya sudah.. kalau mbak liatin susu mbak gimana?,” tanya Titin.
“Ehhhmm.. mau mbak.. tapi mbak nggak marah kan?,” kata Hilman senang.

Titin tersenyum dan beranjak ke sisi sungai yang lebih dangkal agar tubuh atasnya terentas, ia kemudian berdiri bersandar di batu sisi sungai. Mata Hilman seperti tak percaya melihat susu montok Titin terpampang di hadapannya, kental dan berwarna kuning langsat dengan puting coklat muda.

“Tuh sudah liat kan.. sudah ya,” kata Titin.
“Tu..tunggu bentar mbak…, emhh boleh dipegang ya mbak.. bentaaar aja.. ya.. boleh ya,” rengek Hilman, tangannya lalu menyentuh perlahan susu Titin mulai dari pangkalnya diraba hingga puting susunya dijepit ringan dua jari.
“Hmm.. gimana.. sudah ya dik.., sama saja kan dengan di gambar?,” Titin merasa merinding disentuh susunya, sebab selama empat tahun ini ia tidak pernah lagi merasakannya sejak ditinggal mati suami.

Mata Titin mengawasi teman-teman Hilman lainnya, jangan-jangan yang sedang terjadi terlihat oleh mereka. Tapi ia lega, tiga teman Hilman cukup jauh dan terhalang pandangannya dengan batu di tengah sungai. Saat Titin terlihat sibuk mengawasi temannya, Hilman menggunakan kesempatan itu, ia semakin nekat meremasi susu Titin.

“Mbak.. kenyalnya enak ya..,” katanya sambil terus memijati putting Titin.
“Enghhmm.. sudah ah dikhh.., sudah ya,” pinta Titin sambil menepis tangan Hilman. Tapi Hilman masih saja meremasi susu Titin.

“Eh mbak.. kok begitu megang susu mbak.. burung saya bangun sih?,” Hilman bertanya kekanak-kanakan sambil terus meremasi Titin.

Titin kembali merasa lucu dengan pertanyaan Hilman, namun mendengar kata burung mebuat pikiran Titin tak karuan dan merindukan melihat burung suaminya. Tadinya ia berpikir empat remaja ini masih sangat kanak-kanak tapi mendengar Hilman mengaku burungnya berdiri Titin jadi penasaran juga, sebesart apa sih burung anak usia belasan ini.

Cerita Panas - ”Apa.. emang burung dik Hilman bangun sekarang?,” tanya Titin.
“Iya mbak.. nggak tau nih kenapa.., nih mbak pegang coba,” Hilman segera menuntun tangan Titin ke penisnya yang terbungkus kolor.

Titin merasakan nafasnya memberat saat tanganya menyentuh penis Hilman. Remaja ini bongsor dan atletis dibanding usianya yang masih belia. Penisnya juga sudah sebesar penis pria dewasa umumnya.

“Tuh kan mbak.. bangun.. kenapa ya mbak?,” rengek Hilman.
“Emhh.. oh.. ini wajar dik.. normal. Kan di pelajaran biologi juga adik sudah tahu..,” kata Titin. Sambil tangannya terus mengusapi penis Hilman, Titin seolah menggurui menjelaskan kalau penis pria berdiri karena terangsang apalagi jika menyentuh vital wanita.

“Sini dik.. nah kalau diginiin rasanya gimana?,” Titin menyusupkan tangannya ke balik CD Hilman dan mulai mengocok pelan penis Hilman.
“Aduhh.. mbaakkhh enakhh..,”lenguh Hilman.

“Itu wajar dik.. nanti kalau sudah kawin baru deh dik Hilman rasain enaknya. Karena kalau sudah punya istri, burungnya dik Hilman bisa bersarang di sarangnya,” kata Titin. Ia tak sadar penjelasannya justru membuat pertanyaan-pertanyaan menyusul yang menuntut dari Hilman.

“Sarangnya apa tuh mbak.., enghh.. terusin digituin mbak.. enakhh nih..,” Hilman merasa penisnya sudah sangat tegang, tangannya terus meremasi susu Titin. Nafas Titin mulai menyesak.. ia membayangkan penis itu penis suaminya yang sudah siap mengantar kenikmatan padanya.

“Hhh.mmmm.. sarangnya namanya memek dik.. seperti punya mbak ini..sini dik Hilman pegang ya..,” Titin menuntut tangan kanan Hilman ke selangkangannya. Hilman bisa merasakan lembutnya permukaan vagina Titin.

“Wah.. lembut sekali ya mbakhh.. kalau dipegangin gini mbak merasa enak juga nggak kayak saya,” Hilman terus melancarkan tanya, sambil tangannya mulai membelai-belai permukaan vagina Titin.

Titin sedikit mengangkangkan kakinya memberi ruang bagi tangan Hilman.

“Ngghhh.. sstt.. yahh enakhh dikhh.., sama enaknya..,” tubuh Titin mulai menggelinjang dipermainkan gatal dan geli di vaginanya.
“Terus gimana selesainya mbak.. kalau burung saya bersarang di sarangnya nanti?,” Hilman terus bertanya penasaran, pikirannya sudah melayang ke film porno yang pernah ditontonnya. Penisnya kenikmatan karena tangan Titin semakin liar mengocoknya.

“Emmhh.. kalau sudah masuk ke sarangnya.. nanti burung dik Hilman bisa loncat-loncat di dalam.. teruss kalau mau selesai dia nyemprotin air..,” Titin semakin terangsang dengan pertanyaan Hilman, CD Hilman dilorotkanya dan penis Hilman dikocok semakin cepat.
“Ahh..sst.. geli banget mbakhh… auh.. kayak mau kencing nih.. ouh…, mbaakhh enak juga khan..?,” Hilman melenguh merasakan kedutan di penisnya.

Ekspresi kenikmatan Hilman membuat Titin semakin teransang, apalagi tangan Hilman juga semakin aktif mengosok permukaan vaginanya.

“Iya dik.. sstt enakhh juga mbakkhhh.. ahhkkss.. keluarin aja kencingnya nggak usah ditahan,” Titin merasakan tubuh Hilman mulai menegang dan croottt… semburan sperma Hilman muncrat ditangannya.

Baca Juga :

Titin sudah terbakar birahi, pingulnya bergoyang agar lebih merasakan gosokan tangan Hilman di vaginanya. Tapi sebelum ia klimaks, Titin mendengar suara teman-teman Hilman mendekat. Ia segera menyudahi aksinya dan kembali beranjak ke sungai yang lebih dalam agar tubuhnya terbenam lagi.

“Eh..mbak makTitin ya sudah ngajari saya.., jangan bilang ke yang lain mbak ya,” Hilman malu-malu menghampiri Titin kemudian ia naik ke bibir sungai dan bersalin pakaian. Titin mengangguk, ia sendiri sangat malu menyadari apa yang barusan terjadi. Tapi klimaks yang belum sempat diraih membuat pikiran Titin jadi tak karuan saat itu.

Andi, Raju, dan Roni sudah berkumpul bersama Hilman dan sudah bersalin pakaian. Titin menyuruh mereka ke tenda duluan meninggalkanya, agar tak terlihat saat ia harus naik ke bibir sungai untuk kembali mengenakan kain dan bajunya.

Sumber : Liputancintasemalam.blogspot.com


0 comments:

Ajarin Oral Seks Ke Shanti Karyawan Restoran

Shanti baru saja selesai menyapu lantai. Dan sekarang ia berniat mencuci piring kotor. Ia berjalan masuk kedalam dapur Dan mendapati Mbak Tuti sedang membenahi peralatan dapur. Pada jam seperti ini restoran tempat mereka bekerja sudah sepi. Hari ini giliran Shanti yang harus pulang lambat karena ia harus merapikan restoran untuk buka nanti malam.

Ajarin Oral Seks Ke Shanti Karyawan Restoran

Liputan Cinta Semalam - Begitulah keadaan restoran dikota kecil, pagi buka sampai jam 3 sore lalu tutup dan buka kembali jam 7 malam. Shanti tahu ia tak akan sempat pulang karena ia harus bekerja merapihkan tempat itu bersama Tuti. Shanti adalah seorang gadis yang cantik dan ramah. Usianya sudah 17 tahun dan ia tak dapat lagi meneruskan sekolahnya karena orang tuanya tidak mampu. Wajahnya oval dan sangat bersih, kulit gadis itu kuning langsat.

Mata Shanti bersinar lembut, bibirnya kemerahan tanpa lipstik. Shanti mempunyai rambut yang panjang sampai dadanya, berwarna hitam, tubuhnya seperti layaknya gadis kampung seusianya. Buah dada Shanti membusung walaupun tidak dapat dikatakan besar namun Shanti memiliki pantat yang indah dan serasi dengan bentuk tubuhnya. Pendek kata Shanti seorang gadis yang sedang tumbuh mekar dan selalu dikagumi setiap pemuda dikampungnya.

Tuti seorang wanita yang sudah berusia 32 tahun. Ia seorang janda ditinggal cerai suaminya. Sudah 3 tahun Tuti bercerai dengan suaminya karena laki-laki itu main gila dengan seorang pelacur dari Jawa Tengah. Tuti bertubuh montok dan bahenol. Semuanya serba bulat dan kencang, wajahnya cukup manis dengan rambut sebahu dan ikal. Bibir Tuti sangat menggoda setiap laki-laki, walaupun hidungnya agak pesek. Kulit Tuti berwarna coklat tua karena ia sering ke pasar dan ke sawah sebagai buruh tani kalau sedang musim tanam atau panen. Tuti dulunya adalah seorang pelacur daerah Tretes, Jawa Timur.

Dulu uang begitu gampang diperoleh dan laki-laki begitu gampang dipeluknya, sampai akhirnya hukum karma membuat ia menjanda karena sesama teman seprofesinya juga. Banyak orang dikampung yang diam-diam mengetahui sejarah kelam Tuti dan banyak juga yang mencoba hendak memanfaatkan dia. Tapi selama ini Tuti terlihat sangat cuek dan sinis terhadap orang-orang yang menggodanya.

Buah dada Tuti besarnya bukan main, sering ia merasa risih dengan miliknya sendiri. Tapi ia tahu buah dadanya menjadi buah-bibir baginya. Dan sedikit banyak ia juga bangga dengan buah dadanya yang besar dan kenyal itu. Tuti juga memiliki pantat yang besar dan indah, nungging seperti meminta.. Tubuh Tuti sering menjadi mimpi basah para pemuda dikampungnya.

“Shan, kamu sudah punya pacar belum?” Tiba Tuti berjongkok didepan Shanti dan mulai membantu gadis itu mencuci piriong-piring kotor. Shanti terkikik dan menggeleng.

“Belum tuh”
“Lho? Gadis secantik kamu pasti banyak yang naksir” kata Tuti sambil memandang Shanti. Shanti tertawa lagi.
“Payah.?? semuanya mikir kesitu melulu” Jawab Shanti.

Cerita Dewasa - “Memang.?? laki-laki itu kalau melihat perempuan pikirannya langsung ingin ngewe” kata Tuti tanpa merasa risih berkata kasar.

“Ah Mbak, jangan suka ngomong gitu ah” timpal Shanti.
“Kan nggak ada yang dengar ini” Jawab Tuti. Mereka terdiam lama.
“Mbak.. ” suara Shanti menggantung. Tuti terus mencuci.
“Mmm?” Jawab wanita itu.

“Ngg..”
“Ngomong aja susah banget sih” Tuti mulai hilang sabar. Shanti menunduk.
“Ngg.. Anu.. Ngewe itu enak nggak sih?” Akhirnya keluar juga. Tuti memandang gadis itu.
“Yaa.. Enaak banget Shan, apalagi kalo yang ngewein kita pinter” jawab Tuti seenaknya.
“Maksud Mbak?” Shanti penasaran.

“Iya pinter.. Bisa macam-macam dan punya tongkol yang keras!” kata Tuti sambil terkikik. Shanti merah padam mendengarnya. Tapi gadis itu makin penasaran.
“Bisa macam-macam apa sih, Mbak?” tanya Shanti.

Tuti memandangnya sambil menimbang. Ah.. Toh nanti gadis kecil ini harus tahu juga. Dan Shanti sungguh cantik sekali, sekilas mata Tuti tertumbuk pada posisi Shanti yang sedang berjongkok. Tuti melihat gadis itu mengangkang dan terlihat celana dalam gadis itu berwarna coklat muda.

“Macam-macam seperti tempik kita diciumin, dijilat bahkan ada yang sampai mau ngemut tempik kita lohh..” jawab Tuti. Entah kenapa Tuti merasa sangat terangsang dengan jawabannya dan darahnya mendidih melihat selangkangan Shanti yang bersih serta mulus.

Cerita Porno - “Idiih.. Jorok ihh.. Kok ada yang mau sih?” Shanti sekarang melotot tak percaya.
“Lho.. Banyak yang doyan ngemut memiaw Shan. Ngemut tongkol juga enak banget kok” jawab Tuti masih terus melihat selangkangan Shanti.

“Astaga.. Masak anunya lelaki diemut?” Shanti merasa aneh dan jantungnya berdebar, ia merasa ada aliran aneh menjalar dalam dirinya. Gadis itu tidak mengerti bahwa ia terangsang.
“Oh enak banget Shan, rasanya hangat dan licin, apalagi kalo ehm.. Ehmm.. “

“Kalo apa Mbak?” Shanti makin penasaran. Tuti merasa melihat bagian memiaw Shanti yang tertutup celana dalam krem itu ada bercak gelap, tapi Tuti tidak yakin.
“Yaa.. Malu ahh..!” Tuti sengaja membuat Shanti penasaran.
“Ayo doong Mbak” rengek Shanti.

Tuti sekarang yakin bahwa memiaw gadis itu sudah basah sehingga terlihat bercak gelap di celana dalamnya. Tuti sendiri merasa sangat terangsang melihat pemandangan itu.

“Kalo pejuhnya menyembur dalam mulut kita, rasanya panas dan asin, lengket tapi enak banget!” bisik Tuti didekat telinga Shanti. Shanti terkejut.
“Apa itu pejuh?” tanyanya. Tuti merasa tidak tahan.

“Pejuh itu seperti santan yang sering bikin memiaw kita basah lho” Jawab Tuti. Ia melihat bagian memiaw Shanti makin gelap, wah gadis ini banjir, pikir Tuti.
“Idiihh amit-amit, jorok banget sih”
“Lho kok jorok? Laki-laki juga doyan banget sama santan kita, apalagi kalo memiaw kita harum, tidak bau terasi”

“Idiihh Mbak saru ah!”
“Tapi aku yakin memiaw kita pasti wangi, soalnya kita kan minum jamu terus”
“Udah ah, lama-lama jadi saru nih” kata Shanti. Tuti tertawa.
“Kamu udah banjir yaa?” goda Tuti. Shanti memerah, buru-buru ia merapatkan kedua kakinya.
“Ahh.. Mbaakk!!” Tuti tersenyum melihat Shanti melotot.
“Nggak usah malu, aku sendiri juga basah nih” Kata Tuti.

Cerita Mesum - Ia lalu membuka kakinya sehingga Shanti bisa melihat celana dalam putih dengan bercak gelap di tengah, Shanti terbelak melihat bulu-bulu kemaluan Tuti yang mencuat keluar dari samping celana dalamnya, lebat sekali, pikirnya.

“Ihh.. Mbak jorok nih” desis Shanti. Tuti terkekeh.
“Mau merasakan bagaimana tempik kamu diemut?” bisik Tuti. Shanti berdebar.
“Ngaco ah!”

“Aku mau emutin punya kamu, Shan?” Tuti mendekat. Shanti buru-buru bangun dan mundur ketakutan. Tuti tertawa. Kamu akan bisa pingsan merasakannya. bisik Tuti lagi. Ogah ah.. Udah deh.. Jangan nakut-nakutin akhh. Shanti mundur mendekati pintu kamar mandi dan Tuti makin maju.

“Nggak apa-apa kok.. Cuman diemut aja kok takut?”
“Masak Mbak yang ngemut?”
“Iya.. Supaya kamu tahu rasanya”
“Malu ahh..”
“Nggak apa-apaa..” Tuti mendekat dan Shanti terpojok sampai akhirnya pantatnya menyentuh bibir bak mandi.

Dan Tuti sudah meraba pahanya. Shanti merinding dan roknya terangkat ke atas, Shanti memejamkan matanya. Tuti sudah berjongkok dan mendekatkan wajahnya ke memiaw Shanti yang tertutup celana dalam. Tuti mencium bau memiaw Shanti, dan Tuti puas sekali dengan harumnya memiaw Shanti. Dulu ia sering melakukan hal-hal seperti ini, malah pernah ia bermain-main bersama 4 pelacur sekaligus untuk memuaskan tamunya.

Tubuh Shanti gemetar dan seluruh bulu kuduknya meremang, gadis itu merasa suhu tubuhnya meningkat dan perasaannya aneh. Tuti mulai menciumi memiaw Shanti yang masih tertutup. Pelan-pelan tangannya menurunkan celana dalam Shanti dan Tuti terangsang melihat cairan lendir bening tertarik memanjang menempel pada celana dalam gadis itu ketika ditarik turun. Tuti menjulurkan lidahnya memotong cairan memanjang itu dan lidahnya merasakan asin yang enak sekali. memiaw Shanti sungguh indah sekali, tidak terlihat bibir kemaluannya bahkan bulu-bulunya pun masih halus dan lembut.

Tuti mencium dan mulai melumat memiaw Shanti. Gadis itu mengerang dan menggeliat-liat ketika lidah Tuti menjalar membelai liang memiawnya. Shanti benar-benar shock dengan kenikmatan aneh yang dirasakannya, ada perasaan geli dan jijik, tapi ada perasaan nikmat yang bukan alang kepalang. Gadis itu merasakan keanehan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Bulu kuduknya berdiri hebat tatkala lidah Tuti menyapu dinding memiawnya, Shanti menggeliat-liat menahan perasaan nyeri nikmat bagian bawah perutnya.

“Aahh.. Mbak.. Uuuhh.. Ssshh.. Ja.. Jangan mb.. Mbbak! Ji.. Jijikhh.. Aahh”

Tuti tidak memperdulikan rintihan dan erangan Shanti. Lidahnya bergumul dan menembus liang memiaw Shanti dengan lembut, Tuti tahu Shanti masih perawan dan ia tak ingin merusak keperawanan Shanti, lidahnya hanya menjulur tidak terlalu dalam, namun Tuti sudah dapat merasakan cairan asin hangat yang mengalir membasahi lidahnya dan Tuti mengendus-endus bau khas memiaw Shanti dengan sangat menikmatinya.

Tuti perlahan-lahan menyelipkan jari-jarinya kesela-sela bokong Shanti, dengan lembut dan dibelai-belainya liang anus Shanti, dan Shanti sedikit tersentak tapi kemudian menggelinjang geli, tapi Shanti membiarkan dirinya pasrah terhadap Tuti. Ia percaya sepenuhnya pada Tuti dan sekarang ia benar-benar merasakan kenikmatan yang selama ini belum pernah ia rasakan bahkan dalam mimpipun!

Baca Juga :

“Enak Shan?” desah Tuti dengan mulut berlumuran lendir Shanti. Shanti memandang ke bawah dan mengangguk, tubuhnya bergetar hebat, ia tak menyadari bahwa itu yang dinamakan klimaks kenikmatan seorang perempuan. Tuti merasakan liang memiawnya berdenyut dan ia meraba serta menusuk-nusukkan jarinya sendiri keliang memiawnya dan merasakan cairan licin membasahi jarinya.

Ia merintih dengan wajah tersuruk di selangkangan Shanti, lidahnya kini menjulur dan membelai liang dubur Shanti dan membuat gadis itu terlonjak-lonjak kegelian serta terpana mendapatkan perlakuan yang tidak pernah dibayangkannya. Shanti merasa liang duburnya ditekan-tekan oleh benda lunak dan sesekali terselip masuk kedalam dan ia akan terlonjak kaget bercampur geli, tapi lebih banyak merasakan kenikmatannya.

0 comments:

Baru Sampai Surabaya Sudah Dilayani Tante Lenny

Pagi ini aku sedang membereskan pakaianku untuk dimasukkan ke dalam koper. Ayahku memperhatikan dengan wajah sedih karena aku satu-satunya anak lelakinya harus pergi demi meraih masa depanku. Aku akan tinggal di Surabaya bersama Tante dan Oomku.

Baru Sampai Surabaya Sudah Dilayani Tante Lenny

Liputan Cinta Semalam - “Papa harap kamu bisa menjaga diri dan berbuat baik, menurut pada Oom Benny dan Tante Lenny..” kata papaku.
Aku hanya diam menoleh menatap papaku yang nampak kurang bersemangat karena kepergianku, lalu kupeluk papaku.
“Saya tidak akan mengecewakan Papa..” kataku sambil menuju ke pintu.

Aku naik angkot menuju ke terminal bus. Ketika sudah di atas bus, aku membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya sambil berharap semoga cita-citaku dapat tercapai. Sesampainya di terminal, aku melanjutkan dengan naik angkot menuju perumahan mewah di daerah Darmo.
“Apa ini rumahnya..?” kataku dalam hati.
Nomornya sih bener. Maklum aku belum pernah ke rumahnya.
“Gila.., ini rumah apa istana..?” gumamku bicara pada diriku sendiri.

Aku segera menekan bel yang ada pada pintu gerbang. Beberapa saat kemudian pintu gerbang dibuka. Seorang satpam berbadan gemuk mengamatiku, lalu menegurku.

“Cari siapa ya..?” tanyanya.
“Apa betul ini rumah Oom Benny..?” tanyaku balik.
“Ya betul.. sampean siapa?” tanyanya lagi.
“Saya keponakan Oom Benny dari Jember.”
“Kenapa nggak bilang dari tadi, Sampean pasti Den Welly, kan..? Tuan sedang keluar kota, tapi Nyonya ada lagi nungguin.”

Sekejap aku sudah berada di ruangan dalam rumah mewah yang diisi perabotan yang serba lux. Tak lama kemudian seorang wanita cantik berkulit putih bersih dan bertubuh seksi muncul dari ruang dalam. Kalau kutebak usianya sekitar 35 tahunan, tapi bagikan seorang gadis yang masih perawan.
Dia tersenyum begitu melihatku, “Kok terlambat Well..? Tante pikir kamu nggak jadi datang..” ucap wanita seksi itu sambil terus memandangiku.
“Iya Tante.. maaf..” jawabku pendek.
“Ya sudah.., kamu datang saja Tante sangat senang.. Pak Bowo.., antarkan Welly ke kamarnya..!” perintah Tante Lenny pada Bowo.

Lalu aku mengikuti Pak Bowo menuju sebuah kamar yang ada di bagian bawah tangga. Aku cukup senang menempati kamar itu, karena aku langsung tertidur sampai sore hari. Ketika bangun aku segera mandi, lalu berganti pakaian. Setelah itu aku keluar kamar hendak jalan-jalan di halamanbelakang yang luas. Ketika sedang asik menghayal, tiba-tiba suara lembut dan manja menegurku. Aku agak kaget dan menoleh ke belakang. Ternyata tanteku yang sore itu mengenakan kimono dengan rokok di tangannya, rupanya ia baru bangun tidur.

“Oh Tante..” sapaku kikuk.
Tante tersenyum, dan pandangan yang nakal tertuju pada dadaku yang bidang dan berbulu lebat. Badanku memang cukup atletis karena sering berenang, fitness, dan aku memang mempunyaiwajah yang lumayan ganteng.
“Kamu sudah mandi ya, Wel..? Tampan sekali kamu..” kata tanteku memuji.
Aku kaget bukan main ketika ia mendekatiku, tangannya langsung mengelu-elus penisku, tentu saja aku jadi salah tingkah.

“Saya mau ke kamar dulu Tante..” kataku takut kalau nanti dilihat Oom Benny.
“Tunggu sebentar Wel, Tante ingin minta tolong mijitin kaki Tante.., soalnya keseleo waktu turun tadi..” kata Tante Lenny sambil merengek.

Cerita Porno - Lalu dia duduk seenaknya, hingga kimono yang tidak dikancing seluruhnya tersingkap, dan bagian dalam tante terlihat olehku. Gila.., ternyata ia tidak memakai CD, sempat juga kulihat bulu-bulu tipis di sekitar kemaluannya seperti habis dicukur. Aku menahan nafas dan mencoba mengalihkan pandangan, tapi Tante Lenny yang tahu hal itu malah menarik lenganku dan mengangkat kaki kanannya menunjukkan bagian yang sakit. Aku terpaksa melihat betis dan paha tante yang mulus dan padat itu.

“Tolong diurut ya Wel.., tapi pelan-pelan aja ya..” ucapnya lembut.
Terpaksa aku memijit betis tanteku, meskipun hatiku cemas dan bingung. Apalagi ketika aku mencuri pandang melihat paha dan selangkanganya, sehingga nampak sekilas bagian yang berwarna merah muda itu. Tanteku melirik ke arahku sambil tersenyum genit, aku semakin bingung dan malu.

Itu pengalamanku di hari pertama di rumah Oom Benny. Sudah tiga Hari Oom Benny belum pulang juga, padahal aku ingin bertemu dengannya, sedangkan tiap malam aku diminta oleh tante untuk menemaninya ngobrol, bahkan tidak jarang disuruh menemani menonton VCD porno. Benar-benar gila.Hingga pada suatu malam tanteku merintih kesakitan. Waktu itu tante sedang nonton TV sendirian.

Tiba-tiba wanita itu memekik, “Achh.., aduh.., tolong Wel..!” keluhnya sambil memegangi keningnya.
“Kenapa Tante..?” tanyaku kaget dan khawatir.
“Kepala Tante agak pusing.., aduh.. tolong bawa Tante ke kamar Wel..!” keluh tante sambilmemegangi kepalanya.

Aku jadi kebingungan dan serba salah.
“Saya panggil Pak Bowo dulu ya Tante..?” usulku sambil ingin pergi.
Tapi dengan cepat tanteku melarangnya, “Nggak usah, lagi pula Pak Bowo Tante suruh ke Pasuruan ngawal barang.”

Aku jadi bertambah bingung. Terpaksa kutuntun tanteku untuk naik ke ruang atas. Tante merebahkan kepalanya pada pelukanku, aku jadi gemeteran sambil terus menaiki tangga.Sesampainya di dalam kamar, tante merebahkan tubuhnya yang seksi itu dengan telentang. Aku menarik napas lega dan bermaksud meninggalkan kamar. Baru saja kubalikkan tubuh, suara lembut itu melarangku.
“Kamu mau kemana..? Jangan tinggalkan Tante.., tolong pijitin Tante.. Wel..!”
Mendengar itu seluruh tubuhku jadi teringat pesan papa agar menuruti perkataan Oom dan Tanteku.

Cerita Mesum - Perlahan kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik, payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan. Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.

Begitu sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku.
“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.
“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.

Aku hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku mendesah perlahan. Selanjutnya kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya. Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat kemaluannya yang mulai basah itu.

“Ahh.., aahh.., ayo terus jilat Wel..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.
Rupanya tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.

Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai lima menit aku sudah keluar.
“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku yang besar ini.
“Tante mau keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.

Setelah beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak service oleh Oom Benny. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk semuanya ke dalam.

“Ayo Wel..! Gerakin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah.
Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.

Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Welly udah mau keluar.., ahh..!” kataku.
“Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., fuck me Wel..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”
Rupanya tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua terkapar lemas.

“Hebat bener kamu Wel.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah.
Aku diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Benny. Tante turun dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.

Baca Juga :
Kisahku Saat Pertama Kali Bermain Pisang

“Bagaimana kalau Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah. Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra.
“Asal kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu impotent, Wel..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu.

“Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Benny tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku.
“Ya. Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman bisnis Oommu. Terus terang Tante nggak tahan kalau seminggu tidak disentuh atau dipeluk laki-laki..” tutur Tante.

Aku jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang berbulu.
“Well.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut.
Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.

Begitulah pengalaman di Surabaya yang kualami 6 tahun yang lalu. Dan sampai saat ini aku telah mempunyai istri dan seorang anak.

Sumber : Liputancintasemalam.blogspot.com


0 comments:

Kisahku Saat Pertama Kali Bermain Pisang

Baru pertama kali ini aku melihat dan memegang batang penis laki-laki, Ternyata Liat dan keras, Batang penis Bobi ternyata sudah tegang mengeras. “Iin sayang.. ayo donk…” pinta Bobi lagi. Dengan ragu-ragu ku masukkan perlahan batang penis Bobi ke mulutku, aku diamkan batang penis itu sambil kurasa-rasa.

Kisah Pertama Kali Aku Bermain Torpedo Lelaki

Liputan Cinta Semalam - Ih, kenyal banget. “Sayang.. hisapin donk kayak kamu pas makan permen” Bobi mengajariku. Namaku Iin aku masih dukuk di bangku kelas 2 SMP. Orang bilang aku cantik, kulitku putih mulus, hidung mancung, sepintas aku irip indo. Tinggi badanku 160 cm, ukuran bra ku 34, cukup besar untuk gadis seusiaku.

Aku punya pacar dia kakak kelasku, Bobi namanya, kami sering bertemu di sekolah. Bobi seorang siswa yg biasa-biasa saja, di tdk menonjol di sekolahku. Aku tertarik denganya karena dia baik padaku. Entah kebaikanya itu tulus atau memang ada maunya. Dia juga mencoba mendekatiku. Di sekolah aku teregolong populer. Banyak siswa laki-laki mencari perhatian padaku. Tp entah mengapa aku malah memilih Bobi

Singkatnya, aku pacaran sama Bobi. Teman-temanku banyak yg menyayangkan aku pacaran sama Bobi, padahal masih ada si Jack anak seorang penguasaha, Si Heru yg selalu juara kelas, dan Si Ikbal jago basket, dan lainya. Entah mengapa aku tdk menaruh perhatian pada mereka-mereka itu.

Hubunganku dengan Bobi sudah berjalan hampir lima bulan. Pacaran kamu sembunyi-sembunyi, ya karena kami masih smp jadi kami masih takut untuk pacaran secara terang-terangan. Sebenrnya kedua orang tuaku melarangku untuk berpacaran, belum umurnya katanya. Tp apa boleh buat, kalau yg namanya cinta sudah melekat, apapun jadi nikmat Sabtu siang sepulang sekolah aku janjian sama Bobi. Aku mau nemenin Bobi main kerumah temenya.

Aku bilang ke ortu bahwa sabtu aku pulang agak telat karena ada pelajaran tambahan. Aku berbohong. Di tasku sudah kusiapkan baju dan celana panjang dari rumah. Sepulang sekolah, aku ke wc untuk mengganti seragamku dengan baju dan celana yg sudah kubawa dari rumah. Bobi pun begitu. Dari sekolahku kerumah teman Bobi kami naik bis. Setibanya disana, aku diperkenalkan dengan teman Bobi, Iwan namanya. Rumahnya sepi, karena ortu Iwan sedang keluar kota dan pembantunya pun baru pulang kampung.

Iwan juga bersama pacarnya, Norma. , sesekali kakak Iwan yg sudah menikah, datang ke rumah sekalian menengok Iwan dan membawakannya makanan. Kakaknya hari ini sudah datang tadi pagi dan akan datang lagi besok, demikian kata Iwan. Jadi di rumah itu hanya kami berempat. Kami ngobrol dan bercanda bersama.

Tak lama kemudian, Iwan dan Bobi pergi kedapur untuk menyiapkan makanan dan minuman untuk kami. Aku ngobrol dengan Norma, dari Norma, aku tau bahwa Iwan telah berhubungan selama kurang lebih satu tahun. Iwan dan Norma satu sekolah. juga si smp hanya berlainan dengan sekolahku. 15 menit kemudian, Iwan dan Bobi kembali dengan membawa minuman dan dua pirin makanan kecil.

Cerita Porno - Setelah menghidangkan makanan dan minuman itu, Iwan berdiri dan memutar dvd. filam baru katanya. Aku nggak ngerti, aku pikir cuma film bioskop biasa. Iwan menyilahkan kami minum. Aku minum minuman Bobgin yg diberikanya.Sepuluh menit berlalu, bersamaan dengan itu ada rasa aneh yg merasuki tubuhku.

Rasa… merinding hangat di layar tv tampak adegan seorang wanita bule yg sedang di entot dua pria negro. Aku berniat untuk pulang, tetp entah mengapa dorongan hatiku untuk tetap menontont film bokep itu. Mungkin karena aku baru pertama kali ini nonton film bokep. Badanku makin nggak karuan rasanya kepalaku serasa berat dan ah rangsangan di badanku semakin menjadi-jadi.

Aku lihat Iwan dan Norma sudah saling melepaskan pakaian mereka bugil dihadapan aku dan Bobi. Iwan dan Norma saling berpelukan, berpagutan tampak Iwan mnciumi toket Norma dan menghisap-hisap puting susunya, tampaknya mereka berdua sudah sering melakukanya.

Mereka berdua tampak tdk canggung lagi Norma mengulum peler Iwan persis seperti kejadian di film bokep itu. Norma juga sepertinya sudah terbiasa penis Iwan bak permen, dikulum, di hisap oleh Norma.

Bobi merapatkan tubuhnya kepadaku

“In.. kamu sayang aku nggak sich?”tanyanya padaku.
“Eh.. memang kenapa, Bob ?” kataku kaget karena aku masih asyik menyaksikan pergumulan Iwan dan Norma
“Aku pengen kayak mereka berdua” kata Bobi sambil menunjuk pada Iwan dan Norma yg semakin hot.

Tampak Iwan mulai menindih Norma, dan memasukkan batang penisnya ke lubang memek Norma. Dengan diikuti erangan kecil Norma, Batang penis itu masuk seluruhnya ke lubang memek Norma. Gairahku semakin menggelora entah kenapa? Seluruh tubuhku merinBobg.

“Iin?”kata Bobi lagi.
“Eh nggak ah nggak mau malu.” kataku. -cerita hot-
“Malu sama siapa Sayang?”kata Bobi.

Tangan Bobi mulai meraba dadaku. Kutepis pelan tangannya.

“Malu sama Iwan dan Norma tuh” kataku.
“Ah mereka aja nggak malu ayo dong In aku sudah pengen banget nih” kata Bobi.
“Ah..nggak ah “kataku.

Gairahku makin tak karuan mendengar erangan-erangan Iwan dan Norma. Tak terasa tangan Bobi mulai mumbuka kancing bajuku. Entah kenapa aku membiarkanya sehingga bajuku terlepas. Aku hanya memakai Bra dan celana panjang.

Adegan-adegan di tv bertambah hot sekarang cewek bule itu di entot 3 pria negro 2 pria itu memasukkan penisnya ke lubang memek dan pantatnya sedangkan satunya penisnya lagi di sepong oleh si cewek bule. Keempatnya terlihat sedang merasakan kenikmatan yg luar biasa. Tangan Bobi mulai meraba dan meremas-remas toketku yg ranum dan belum pernah sama sekali disentuh oleh siapapun.

“Sayang.. bh nya dibuka ya..” pinta Bobi

Aku mengangguk, aku jadi ingin merasakan lebih nikmat lagi. Dengan cepat Bobi melepaskan bh ku… aku sekarang sudah telanjang dada. Bobi mengulum puting susuku dan meremas-remas toketku yg masih kenyal.

“Toketmua nikmat sekali, sayang belum pernah ada yg menyentuhnya” kata Bobi sambil terus memainkan toketku.
“Belum Bob.. oocchhh.. nikmaatt Bob..terusss…jangan berhentii” kataku

Baru kali ini aku merasakan kenikmatan yg luar biasa itu. Kulirik Iwan dan Norma, mereka berdua sekarang bermain dengan gaya doggy style. Norma dengan posisi nungging dan Iwan menyodoknya dari belakang terdengar erangan dan rintihan mereka gairahku semakin menggila

“Sayang buka celanamu ya,, aku udah nggak tahan nich” pinta Bobi
“Jangan Bob… aku takut” kataku
“takut kenapa sayang..?”
“Aku takut hamil Bob” kataku
“Nggak bakalan hamil sayang… nanti aku keluarkan di luar memekmu, kalau hamilpun aku akan tanggung jawab.. percayalah…” katanya

Cerita Mesum - Aku diam saat Bobi membuka kancing celanaku, aku diamkan saja, tak lama kemudian, dia melepas celana dan celana dalamku tampak gundukkan memekku dengan bulu-bulu yg lumayan tebal. Kini aku sudah bugil. Bobipun melepas seluruh pakaianya, kami berdua bugil.

Tangan Bobi meremas toketku. Kulirik Iwan dan Norma, eh mereka bersodomi Norma sudah biasa bersodomi rupanya, kulihat penis Iwan keluar masuk di lubang anus Norma sedangkan tangan kiri Norma menggesek-gesek memeknya sendiri yg sudah basah oleh lendir kenikmatan. Erangan Norma terdengar semakin liar. Bobi pun terus mengerjaiku, tanganya mulai merayapi bulu memekku. Salah satu jarinya di tusuukan ke lubang memekku.

“Auwhh.. sakitt, pelan-pelan Bob” jeritku ketika jarinya memasuki lubang memekku. Bobi agak sedikit menarik jari itu dan bermain di bibir memekku, tak lama kemudian memekku sudah basah.

“Sayang, Sepongin donk punyaku” pinta Bobi sambil menyodorkan batang penisnya ke wajahku.
“Ah…nggak ah” kataku meolak
“Kamu jijik ya..? punyaku bersih kok… ayo donk sayang… Norma aja berani tuh” pinta Bobi memelas

Baru pertama kali ini aku melihat dan memegang batang penis laki-laki. Ternyata Liat dan keras. Batang penis Bobi ternyata sudah tegang mengeras

“Iin sayang.. ayo donk…” pinta Bobi lagi.

Dengan ragu-ragu ku masukkan perlahan batang penis Bobi ke mulutku, aku diamkan batang penis itu sambil kurasa-rasa. Ih, kenyal banget.

“Sayang.. hisapin donk kayak kamu pas makan permen” Bobi mengajariku

Perlahan kuhisap-hisap, kujilati lubang penis itu dengan lidahku lama-kelamaan aku merasa senang menghisapnya, kuhisap keras.. ku sedot-sedot, kujilati, ku maju mundurkan penis itu di dalam mulutku, terdengar berulang kali erngan Bobi

“Ooohh.. ohhhh… nikmat sayang teruskan.. aahhhh” erangan Bobi

Tangan Bobi terus menggesek-gesek memekku. Sudah tdk terasa sakit lagi sekarang, mungkin sudah basah. Aku jadi senang menghisap batang penis Bobi terus kukulum, kuhisap, kujilati, kusedot-seodt ihh.. nikmat juga pikirku.

Tiba-tiba Bobi menarik batang penisnya dan langsung mengarahkan ku lubang memekku, aku pasrah, dimasukkanya batang penisnya ternyata meleset, Bobi melumuri tanganya dengan air liurnya kemudian tanganya itu di usapakan ke batang penisnya dan mencoba lagi memasukkan batang penisnya ke lubang memekku, ketika kepala penisnya masuk ke lubang memekku, aku menjerit.

“Auuwwhhh sakit Bob pelan-pelan donk” gairahku semakin meninggi.. aku ingin merasakan kenikatan yg lebih.

Bobi menusukkan batang penisnya ke lubang memekku pelan kurasakan sesak memekku ketika kepala penis itu masuk ke dalamnya, Bobi lagi menghentakkan batang penisnya sehingga amblas semuanya ke dalam lubang memekku.

“Aaaacchhhh periih banget Bob” kataku. Bobi diam sejenak memberikan waktu kepadaku untuk menenangkan diri. “Tenang Sayang, sebentar lagi kamu akan terbiasa kok ” katanya.

Perlahan-lahan Bobi mengocok batang penisnya di lubang memekku. Masih terasa perih sedikit, kocokkan Bobi sewmakin cepat.Aneh, perih itu sudah tak terasa lagi, yg ada hanya rasa nikmat yg luar biasa.

“Bob.. terus… occchhhh….ohhh…nikmatt” kataku

Sempat aku melirik Iwan dan Norma masih dalam posisi sodomi. Gimana rasanya di sodomi ya, pikirku. Doni semakin menggencarkan kocokkanya, aku semakin mengglepar. ahh ternyata ngentot itu nikmat, surga dunia coba dari dulu.. kataku dalam hati..

“Bob oohh..ohh..aaku aakkuu” entah apa yg aku ingin ucapkan. Ada sesuatu yg ingin kukeluarkan dari dalam lubang memekku entah apa
“keluarin aja sayang…kalau kamu mau keluar” kata Bobi
“Ooohhh iya Bob.. aku mmau keluaarrr” tak lama kemudian terasa cairan hangat dari memekku.
Bobi terus mengocok batang penisnya. “kuat juga pacarku ini”, pikirku.

“Satu kosong, sayang” kata Bobi tersenyum.
Bobi menarik batang penisnya hingga keluar dari dalam lubang memekku, aku sedikit kecewa
“Kenapa dikeluarin Bob..”tanyaku.
“Kita coba doggy style, sayang ” jawabnya sambil membimbingku berposisi nungging.

Doni menyodokkan batang penisnya lagi sekarang badanku tersentak keras, terdengar erangan-erangan keras dari Iwan dan Norma, ternyata mereka sudah mencapai puncaknya kulihat sekujur tubuh mereka penuh peluh bercucuran., dan akhirnya mereka terkapar kenikmatan tampak wajah puas dari mereka berdua. Aku sudah hampir 4 kali keluar tp Bobi belum apa-apa dia terus mengocok batang penisnya di lubang memekku.

Cerita Panas - Hampir 60 menit aku di entot Bobi, tp tampaknya Bobi belum menjukkan akan selesai. Kuat juga aku lelah sekali, lalu Bobi menarik keluar lagi batang penisnya dan mengambil pelumas yg di sampingnya. Aku ingat pelumas itu di pakai untuk melumuri lubang pantat Norma ketika mau di sodomi. eh apakah aku mau di sodomi Bobi?

“Mau ngapain Bob?” tanyaku penasaran.
“Seperti Iwan dan Norma lakukan, aku ingin menyodomimu…”

Sebenranya aku takut, tp terdorong gairahku yg menggelora dan keingin tahuanku rasanya di sodomi, maka aku mendiamkanya ketika Bobi mulai melumuri lubang anusku dengan minyak pelumas. Tak lama kemudian, batang penis Bobi yg masih tegang mengeras itu di arahkan ke lubang anusku, meleset.. dicoba lagi kepala penis Bobi tampak mulai menusuk lubang anusku.

“Aduuuh sakit sekali Bob” kataku ketika batang penis itu mulai masuk ke lubang anusku.
“Tenang sayang nanti juga nikmat” jawab Bobi sambil melesakkan batang penisnya ke dalam lubang anusku
“Aduuuhh saakiitttt” kataku lagi.
“Tenang In, nanti nikmat deh.. aku jadi ketagihan sekarang” kata Norma sambil mengelus-elus rambutku dan menenangkanku.
“Kamu sering disodomi, Ma?”tanyaku.
“Wah bukan sering lagi hampir setiap hari kadang aku yg minta abis nikmat sekali sih udah tenang saja ayo Bobi coba lagi nanti pacarmu pasti ketagihan ayo..” kata Norma sambil menyuruh Bobi mencoba lagi.

Bobi menusukkan lagi batang penisnya sehingga seluruhnya amblas ke lubang pantatku. Terasa perih di pantatku . “Tuuhh kan sudah masuk tuh… nikmat kan nanti pantatmu juga terbiasa kok kayak pantatku.. ini nikmat kan jadi nggak ada hari libur, kalo lagi mens-pun tetap bisa dientot hihihihihihihi”kata Norma. Aku diam saja. Ternyata sakit kalau di sodomi. Bobi mulai mengocok batang penisnya di lubang anusku.

“Pelan-pelan Bob… masih sakitt” pintaku pada Bobi
“Iya Iin sayang nikmat nich, sempit”katanya.
Norma kebelakang pantatku dan menggesek-gesek memekku dengan jarinya aku semakin mengejang nikmat

“Norma oohhhh… nikmaattt” kataku.
“Ayo Bob, kocok terus, biar aku menggesek-gesek memeknya, biar rasa sakit itu bercampur rasa nikmat” kata Norma pada Bobi.

Benar sekarang rasa sakit itu mulai hilang.. hanya nikmat yg kurasakan.

“Hai sayang ini ada lubang nganggur mau pake? Boleh kan Bobi? Lubang yg satu ini dipake pacarku Iwan” kata Norma.
“Tanya Iin saja deh, aku lagi enak nih” jawab Iwan sambil terus mengocok batang penis di di lubang anusku.

“Gimana Iin? Bolehkan? Nikmat lho di dobelin aku sering kok” pinta Norma.
“Ah..jangan deh” kataku. -cerita hot-
“Sudahlah Iin, kasih saja aku rela kok” kata Bobi.

Tiba-tiba Iwan merayap di bawahku dan menciumi toketku. Batang penisnya dipegang oleh Norma dan diarahkan ke lubang memekku. Dengan sekali sodokan, batang penis itu masuk ke lubang memekku.

“Jaanng….” kataku hendak berteriak jangan tetp terlambat, batang penis itu sudah masuk ke dalam lubang memekku. Jadilah aku di sodomi dan di entot. 30 menit Iwan dan Bobi ngentot aku. Aku lelah sekali baru kali ini aku di entot 2 laki-laki… tanganku sudah tak mampu menopang tubuhku. Kakiku lemas sekali. Kenikmatan itu sendiri tak ada duanya. aku sebenarnya jadi senang di entot berdua begini tp mungkin kali ini kurang siap.Aku keluar dua kali sebelum Iwan menarik keluar batang penisnya dan memasukkan ke mulut Norma.

Norma menelan sperma yg keluar dari penis Iwan dengan nikmat. Kemudian Bobi melakukan hal yg sama, tadi aku ragu untuk menelanya, tp lagi-lagi rasa penasaran pada diriku mebuatku ingin rasanya menikmati spermanya Bobi. Akhirnya Bobi menyemburkan spermanya di mulutku akupun menelanya. Ahh.. rasanya asin dan agak amis.. setelah penisnya bersih, Bobi menarik keluar batang penisnya dari mulutku dan menciumku yg sudah terkapar lemas di kasur.

“Makasih Iin sayang aku puas dan sayang sama kamu ” katanya lembut.

Aku diam saja sambil merasakan sisa kenikmatan yg baru pertama kali aku rasakan. Badanku lemas sekali. Kulihat di seprai ada bercak merah… darah keperawanaku dan mungki bercampur dengan darah anusku yg mungkin sobek karena di jejali batang penis Bobi. Aku mencoba bangkit untuk duduk, ah masih terasa sakit di kedua lubangku itu, lalu aku menangis di pelukan Bobi.

“Bobi, aku sekarang sudah tak perawan lagi… jangan tinggalkan aku yaa…” kataku pada Bobi
Kulihat Iwan dan Norma sudah tidur berpelukan dalam keadaan bugil.

Baca Juga :
Gairahku Meningkat Setelah Pulang Dari Dugem

“Iya Iin sayang aku makin cinta sama kamu aku janji nggak akan ninggalin kamu.. tp kamu harus janji ya.. ” katanya.
“Bener Bob? Kamu nggak akan ninggalin aku? Tp janji apa ?” kataku balik bertanya.
“Janji, kita akan mengulangi ini lagi aku bener-bener ketagihan sekarang sama memekmu dan juga lubang anusmu, sayang” kata Bobi sambil mengelus rambutku.Aku diam saja, aku menginginkan lagi.. aku juga ketagihan kataku dalam hati.

“Janji ya sayang ” katanya lagi mendesakku. Aku hanya mengangguk.
“Sudah jangan menangis sekarang kamu mau langsung pulang atau mau istirahat dulu?” tawar Bobi.Aku memilih istirahat dulu lalu akupun tertidur berpelukan dengan Bobi. Hari ini baru pertama kali aku berkenalan dengan sex. Ternyata nikmat luar biasa.

Sumber : Liputancintasemalam.blogspot.com

0 comments:

Gairahku Meningkat Setelah Pulang Dari Dugem

Cerita ini bermula saat aku sedang pergi ke tempat dugem yang berada di daerah Jakarta utara,bertemu dengan wanita yang sedang mabuk berat tanpa menunggu lama lalu aku sikat. Perkenalkan namaku Rio,Umurku 28 tahun,bertubuh tinggi dan bebadan kekar dan kulit tubuh yang boleh dibilang eksotis,hitam-hitam gmn gitu.

Gairahku Meningkat Setelah Pulang Dari Dugem

Liputan Cinta Semalam - Awal kisah ini saat aku ditawarkan oleh temanku yang Renald untuk bekerja disebuah tempat hiburan malam(diskotik) sebagai sekuriti, sebut saja dengan inisial “C”,diskotik itu sangat terkenal dengan wanita-wanita cantik dan populer dikalangan pencinta hiburan malam.tamu-tamu yang datang pun bukan dari kalangan bawah melainkan kalangan menegah ke atas, harga minumannya pun aku tidak sanggup untuk membeli dengan gaji sebulanku.

Tetapi aku sangat menikmati kerja di diskotik ini karena kerjaannya sangat santai,malam hari dan aku juga bisa melihat cewek-cewek sexy yang berkeliaran. Didalam dikostik ini terdapat 2 pintu masuk bawah.bila pengunjung lewat pintu atas berarti mobil mereka divallet dan bila pengunjung lewat bawah,berarti mobil tersebut diparkir sendiri oleh pemiliknya di basment.

Banyak cewek-cewek pastinya, aku kebetulan bertugas di pintu bawah bersama temanku Rendra. Saat pintu dibuka aku dan Rendra harus memeriksa satu-satu tamu yang masuk, tidak kusia-siakan mataku untuk mencari mangsa, cewek-cewek yang datang sangat cantik-cantik dan berpakaian sexy dan wangi sehingga membangunkan adikku si “Ujang” (ga’ kuat lagi rasanya). Dan acara pun dimulai, tamu-tamu berangsur-angsur habis yang datang.

Kami berdua pun bisa bersantai sejenak.
Rendra pun membuka perbincangan.
“Sob…ghini nich enaknya ngapaian ya?”.
RIo : “G tau nich, BT jg lama-lama”.

Rendra : “aaaa….Aku ada ide, gimana klu aku minta minuman ke Andri?”.
(Andri adalah temanku yang menawari pekerjaan kepadaku sebagai sekuriti, dia bekerja sebagai bartender, terkadang aku mendapatkan minuman gratis dari dia).
Rio : “Ide bagus tuh”.

Akhirnya Rendra naik ke atas untuk mengambil minuman.
Ga’ lama kemudian Rendra pun datang.
Rendra : “Nich sob… kita adakan pesta kecil-kecilan, kebetulan Andri ngasih kita camilan”.

Rio : “Tuch anak baik banget”.
Akhirnya kita menikmati pesta kecil kita sambil ketawa-ketiwi.
Rio : “Kurang ceweknya nich”
Rendra : “Terus…”
Rio : “Y ga’ terus-terus… kurang lengkap aja”

Kamipun tertawa terbahak-bahak. Tiba-tiba telpon kantor berdering dan Rendra mengangkatnya, kulihat dia serius menjawab telponnya dan dari situ bisa kutebak pasti telpon dari bos.
“Aku ke atas dulu ya, dipanggil sama bos nich” ucap Rendra.
Rio : “OK”

Lama juga Rendra pergi, ga’ heran sih…biasanya juga ghitu. Lama-lama pun aku merasa bosan di dalam kantor sekuriti, aku keluar dan celingukan kearah parkiran mobil, sepi dan gelap. Merinding juga rasanya kalau sendirian, akhirnya aku masuk lagi dan duduk sambil meminum bir ku tadi.

Cerita Porno - Tiba-tiba aku di kagetkan dgn suara lift tamu, keluarlah seorang cewek yang cantik berambut hitam panjang tergerai, kulit berwarna putih memakai baju putih sexy terusan hingga ke paha dan belahan dada yang rendah dan agak sempit di karenakan toket si perempuan sangatlah besar serta pantat dan celana dalam yang tercetak.

Dapat kulihat kalau daleman wanita itu berwarna hitam karena baju putihnya sangatlah sedikit menerawang, potur tubuhnya proporsional kaya’ model kelas atas. Jalannya agak sempoyongan, kelihatannya habis dugem nich cewek dan sedikit mabuk dan aku pun berinisiatif untuk membantunya.

“Malam mba’, bisa saya bantu?” tanyaku dgn sopan.
“Biar saya bantu” tambahku lagi, akupun menolongnya berjalan (wangi banget tubuhnya,seger rasanya) Akupun menuntunnya karena sedang mabuk dan bertanya lagi.
“Mobilnya dmn?”

Dia hanya menunjukkan jari telunjuk ke suatu arah dan aku pun bertanya kembali.
“Bisa pinjam kunci mobilnya?”

Dia pun mencari dan memberikannya kepadaku (maksudku daripada jalan ga’ jelas kan mending menyalakan remote mobilnya), dan akupun melihat lampu mobilnya. Ditengah jalan akupun sedikit kemasukkan setan (ini disebabkan aku dari tadi dapat melihat toketnya).

Dan akhirnya akupun mengubah arah menuju gudang penyimpanan barang yang sudah ga’ pernah di pakai lagi, aku membuka pintunya… terdapat sebuah matras besar, sofa besar, meja dll. Barang-barang disini sangat masih bisa dipakai hanya karena bentuknya sudah kurang up to date makanya diskotik ini membuangnya dan menggantinya dgn yang model baru.

Aku menggiring cewek ini yang lagi mabuk menuju sofa, setelah dia duduk ku pandangi sekali lagi…(cantik banget, sexy, putih mulus lagi,makin ga’ kuat nich si “Ujang”), aku menggeledah isi tasnya, ada hp, dompet dan alat-alat kecantikan.

Cerita Dewasa - Akupun membuka isi dompetnya, terdapat banyak uang 100 rb an di dalamnya, kartu ATM dll, akupun melihat KTP-nya, tinggal di daerah elite memang…pantes tajir, kunci mobilnya aja kunci mobil Eropa dan akhirnya aku mengetahui namanya adalah Diana. Setelah itu kumasukkan semua barang-barangnya kembali. Aku kembali ke kantor sekuriti untuk mengambil minuman dan kembali ke gudang lagi.

Aku duduk di sebelah cewek mabuk itu dan menyodorkan minuman ke dia, awalnya dia si ga’ mau tapi terus ku paksa akhirnya dia terpaksa meminumnya, sambil dia minum langsung dari botol, ku coba untuk mencium lehernya dari samping aku duduk… lehernya wangi banget, wanginya tuch dapat merangsang gairah cowok, sambil ku cium-cium lehernya aku berusaha untuk mulai meraba-raba toketnya.

Ternyata lebih besar dari perkiraanku, tanganku sampai ga’ cukup untuk menampung toketnya…aku raba-raba dan kuremas-remas hingga Diana yg lagi mabuk meringis kesakitan, akupun mencoba mencari puting toketnya, yang bikin ga’ nahan nich belahan baju bagian dadanya yang rendah sehingga toketnya rasanya mau menyembul keluar…kucium-cium belahannya dan ku jilat-jilat (empuk rasanya).

Akupun mempunyai ide, kuambil botol bir dan menuangnya kebelahan dadanya hingga basah semua toketnya dan kujilat-jilat lagi. Kucium kembali lehernya dan aku mulai meraba-raba daerah memeknya, kuraba-raba dan kugesek-gesekan memakai jari tengah, sedikit kutekan kedalam sehingga Diana yg lagi mabuk bergerak ga’ karuan, akhirnya aku ga’ kuat lagi…aku membuka celana dan celana dalamku si “Ujang” sudah berdiri tegak bertanda siap bertempur.

Akupun menindihi tubuh Diana yg lagi mabuk dan melebarkan kedua kakinya, aku mencium kembali leher dan mulutnya dan ku gesek-gesekan si “Ujang” ke celana dalamnya (baru celana dalamnya aja sudah cenut-cenut apalagi klu nanti sudah ke dalamnya), kamipun akhirnya perang lidah dan ga’ ketinggalan akupun meremas-remas toketnya…Diana yg lagi mabuk pun akhirnya malah bergerak tambah ga’ karuan, aku merasakan daerah celana dalamnya sudah basah, kelihatannya nich cewek sudah horny.

Akupun berdiri dari sofa dan memegang kepala Diana, aku memajukan si “Ujang” untuk dikulumnya…Diana sempat ga’ mau dan lagi-lagi aku memaksanya, penisku berukuran sangat besar (bisa dikatakan di atas ukuran normal orang Asia), Diana pun mencoba untuk memasukkan penisku kedalam mulutnya, hanya masuk bagian kepalanya saja, mulut Diana terlalu mungil, kucoba memaju mundurkan kepalanya (enak sekali rasanya) tidak lupa bagian buahnya penisku.

Tanganku pun tidak tinggal diam, tangan kiriku tetap memegangi kepala Diana dan tangan kananku mencoba menerobos kedalam belahan bajunya, halus dan besar toketnya…kuremas-remas kuat-kuat hingga dia kesakitan lagi, aku coba mencari putingnya…kuputar-putar sambil kutarik-tarik.

30 menitpun berlalu di posisi mengulum, akhirnya kutarik penisku. Aku akhirnya membuka baju Diana hingga hanya tersisa BH dan celana dalam berwarna hitam, kulihat perutnya yang putih mulus dan rata. Aku pun memindahkan Diana ke matras, dia berbaring diatasnya…

Cerita Mesum - Aku membuka BH-nya (toketnya memang benar-benar besar sekali), kuremas-remas kembali (memang gemas sekali melihatnya), akupun berada di atas perut Diana dan mendudukinya, aku menaruh penisku diantara toketnya sambil kutarik kepalanya kedepan dan aku menyuruh menjilati ujung penisku, tangan kanan ku mencoba meraba-raba belakang ke celana dalamnya.

Diana pun mengeluarkan suara-suara aneh dan bergerak ga’ karuan kembali. Setelah puas aku berganti posisi ke posisi 69, kumasukkan penisku kembali ke mulutnya dan aku membuka celana dalamnya dan mulai menjilati memeknya serta menyedotnya (harum banget memeknya orang tajir), aku mencoba menggelitiki memeknya dan itu berhasil membuat memeknya banjir kembali.

Sudah ga’ tahan lagi nich… Aku pun mulai menyerang memeknya menggunakan penis ku, perlahan kumasukkan…terasa susah banget, memeknya kecil dan masih seret banget walau sudah ga’ perawan. Baru kumasukkan sedikit Diana sudah menjerit “Aaaaaaaaargggggggggggggh…sakit”.

Akupun tidak menghiraukan dan tetap berusaha dan akhirnya barangku masuk semua kedalam liang kenikmatannya dgn susah payah dan agak sedikit lama, aku pun memulai memompanya perlahan dan meraih kedua toketnya dan kuremas-remas, aku mendekatkan mukaku kelehernya dan menciumi serta menciumi bibirnya, aku berpindah ke toket…menjilat-jilati putingnya yang berwarna pink dan menggigitnya serta menariknya “Aaaaaaaaawwwww…” jerit Diana.

Aku pun mencepatkan tempo pompaanku, Diana pun mengimbanginya (dasar pertamanya ga’ mau tapi keenakkan juga), pompaan yang cepat membuat toketnya bergoyang-goyang kemana-mana membuat tambah gemas saja, akupun meremas-remas kedua toketnya. Tiba-tiba aku merasakan cairan hangat, ternyata Diana sudah mencapai puncak, “Koq sudah keluar?” tanyaku…akupun mempercepat pompaanku dan menyebabkan Diana tambah berteriak ga’ karuan.

Bosen dgn Man on Top akupun berpindah posisi sekarang Woman on Top, toket Diana terlihat besar bergelantungan dan bergoyang-goyang saat aku memompanya dgn cepat, aku pun merasa gemas lagi dan aku manarik Diana kebawah sehingga mukaku sekarang berada diantara kedua toket Diana, kuciumi,kujilati, kuremas, kupilin-pilin putingnya…

Toketnya jadi bulan-bulananku (tambah besar nich toket nantinya), dan aku merasakan cairan kembali setelah 20 menit berlalu setelah Diana ejakulasi pertamanya tadi, “Koq sudah keluar lagi,sayaang?” tanyaku…Diana pun tidak berekspresi, raut mukanya hanya diam menikmati pertempuran kita.

Kurubah lagi posisi, sekarang Diana ku gendong, aku menopang kedua pahanya dari bawah dan Diana memelukku…enak nich posisi ini, Diana pun tambah menjerit “aaah… aaah… aaah…sakit… aaah…”, ini di karenakan penisku terasa sekali menyodok memeknya…posisi ini berlangsung 15 menit dan aku merasakan aku sudah akan keluar juga, kutaruh Diana diatas meja, kupercepat pompaanku dan tidak lupa untuk diam tanganku meremas-remas toketnya dan akhirnya aku pun sampai puncak,

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaarghhhh…” aku dan Diana pun berteriak bersama, cairanku dan cairannya menyembur liang kenikmatannya sangat banyak sekali dan aku pun mecium bibirnya dan kedua toketnya (enak sekali pertempuran ini, hingga membuatku sangat lemas), aku menggendong Diana kembali ke matras dan menyuruhnya untuk menjilati sisa spermaku yang ada di penisku hingga habis.

Tidak lupa aku mencatat nomer HP-nya dan memfoto tubuhnya yang sedang bugil bersamaku memakai foto dari HP ku dan HP-nya Diana, dgn tujuan mungkin suatu saat aku bisa memakai tubuhnya lagi dan kami pun tertidur bersama, berpelukkan dalam keadaan bugil hingga pagi.

Cerita Panas - Tak terasa pagi pun berlalu, aku sudah bangun mendahului Diana karena aku ada apel pagi sebelum aku pulang kerumah dan Diana masih di ruangan gudang, ku kunci agar Diana tidak bisa keluar. Setelah apel pagi bubar aku dikagetkan dgn suara Rendra.

“Oi kmn aja sob kemarin, aku cari-cari koq ga’ ada?” tanya Rendra.
“Ga’ kemana-mana…keliling-keliling sekitar sini saja ” jawabku lemas gara-gara pertempuran kemarin.

Kita pun berpisah, kulihat Rendra sudah pergi pulang mengendarai motornya dan aku kembali ke gudang. Aku masuk dan melihat Diana belum bangun, aku pun memakaikan baju-bajunya kembali dan menggendongnya ke sofa…tiba-tiba dia terbangun dan berteriak “sapa km?”

Akupun menjawab dgn enteng “Cowok kamu”
Diana pun kebingungan “Tempat apa ini? Kotor banget”, “Mau apa kamu?”…”Jangan-jangan kamu mau memperkosa aku?”

Akupun memotong pertanyaannya yang super panjang itu “Ga usah di omongin juga kita semalam sudah jadi layaknya suami istri, kamu menikmati permainanku dan aku menikmati tubuhmu” Diana pun kaget “huh…apa kamu bilang? Ihhh jijik amat dech sama kamu…klu ngomong tuch di atur!!!” (Diana pun agak mulai marah).

“Kalau ga’ percaya ya lihat aja foto-foto di HP mu” celetukku.

Diana pun mencari Hpnya, belum lihat dari album fotonya dia pun kaget, foto wallpaper Hpnya ku ganti foto kita berdua lagi bugil dan dia pun sibuk mencari foto-foto di album Hpnya dan dia mulai menangis.

“Sudah ga’ usah nangis, aku ga’ akan bilang siapa-siapa lagian kamu juga sudah ga’ perawan…jadi apa bedanya” aku pun berbicara seenaknya serasa sudah menang. Diana pun berdiri dan menuju pintu keluar dan akupun mencegatnya.

“Mau kemana?” tanyaku.
“Pulang!!!” bentak Diana.
“Aku yang nyetir kamu nanti di sebelahku melayani aku lagi” akupun tertawa didepannya.
“Huh…mau apa lagi?” Dianapun bingung.
“Sudah turuti aja kemauanku atau foto-fotomu yang semalam mau ku sebarin ke orang-orang” ancamku.

Baca Juga :

Akhirnya Diana menurut kepadaku karena ancaman itu, aku menyetir dan Diana duduk disebelahku, diperjalanan pulang aku dipuaskan kembali oleh Diana, aku menyuruhnya mengulum penisku kembali dan tidak lupa aku meremas-remas toketnya yang menggemaskan, cukup lama mengulumnya hingga akhirnya aku keluarin didalam mulutnya.

Pertama Diana sempat berontak saat cairan penisku menyembur ke mulutnya tapi aku menahan kepalanya setelah selesai aku melihat Diana sempat memuntahkan cairannya di mobilnya, bisa kulihat dia sangat jijik melihatnya. Akhirnya aku sampai di terminal karena aku harus naik bemo menuju kos-kosanku, aku parkirkan mobil di tempat sepi dan aku pamitan sambil menciumi Diana.

“Hati-hati ya sayaang kalau pulang,terima kasih atas kenikmatannya semalam,kapan-kapan lagi ya” akupun tersenyum ke Diana. Diana pun pergi dgn cepatnya dan aku hanya bisa tersenyum puas karena bisa ngewe wanita montok karena dia telah mabuk.

Sumber : Liputancintasemalam.blogspot.com


0 comments: